The Rake
Berkisahkan saksi mata yang melihat sesosok makhluk misterius yang disebut “The Rake”. Kehadirannya sering membawa kematian. Ada seorang anak berusaha mencari ibunya, yang merupakan salah satu saksi mata penampakan mahluk ini. Dan yang ia temukan adalah cerita mengerikan yang akan menghantuinya seumur hidup.
Ada kejadian aneh yang berlangsung di sepanjang timur laut wilayah Amerika Serikat selama musim panas 2003, yaitu penampakan makhluk misterius menyerupai manusia yang terlihat sebelum padamnya listrik. Berita ini menghebohkan media dan masyarakat pada saat itu. Tapi tidak banyak informasi yang tersisa. Dikarenakan secara misterius, semua berita online dan catatan tertulis dari para saksi mata mengenai makhluk ini tiba-tiba lenyap.
Sebagian kesaksian ini berasal dari wilayah pinggiran New York. Mereka menceritakan pertemuan mereka dengan makhluk yang tidak diketahui asal-usulnya ini. Ketika di wawancarai emosi para saksi mata bercampur aduk, mulai dari trauma dan perasaan tidak nyaman sampai rasa penasaran akan keberadaan makhluk ini.
Pada tahun 2006, dilakukan sebuah penyelidikan yang berhasil mengumpulkan hampir dua lusin dokumen yang bertanggal mulai dari abad ke-12 hingga saat ini, serta meliputi catatan dari 4 benua dan hampir semua kasus serta semua cerita identik.
Berikut ini beberapa di antaranya.
Sebuah jurnal yang diterjemahkan dari bahasa Spanyol : 1880
Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku telah mengalami teror paling mengerikan. Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Mata itu hampa. Gelap. Hitam. Matanya melihatku dan telah menusukku. Tangan basahnya. Aku takkan tidur. Suaranya ... (jurnal itu robek di sini).
Buku Harian (Log) Kapal: 1691
Dia datang saat aku tidur, dari kaki tempat tidurku aku merasakan keberadaannya. Ia mengambil segalanya. Kami harus kembali ke Inggris. Kami tidak boleh kembali ke sini. Ini permintaan The Rake.
Aku tergetar membaca surat berikutnya. Ini adalah tulisan tangan ibuku. Untuk alasan inilah aku sudah mencari hingga sejauh ini.
Catatan seorang saksi: 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja pulang dari liburan ke Niagara bersama keluargaku pada peringatan 4 Juli. Kami begitu lelah karena perjalanan panjang, sehingga suamiku dan aku langsung tertidur begitu kami menidurkan anak-anak.
Sekitar jam 4 pagi, aku terbangun karena merasa suamiku bangun dari tempat tidur untuk menggunakan kamar mandi. Dan pada saat itu aku menarik selimutnya ke atas tubuhku, tetapi ia justru terbangun karenanya. Aku meminta maaf dan mengatakan bahwa aku tadi mengira ia sudah bangun. Ketika ia menoleh ke arahku, ia tampak terengap-engap dan segera menarik kakinya dari ujung tempat tidur dengan begitu cepat hingga lututnya hampir menjatuhkanku dari ranjang. Ia kemudian merangkulku dan tidak mengatakan apapun.
Setelah mataku menyesuaikan dengan kegelapan selama setengah detik aku bisa melihat apa yang menyebabkan suamiku begitu ketakutan. Di ujung tempat tidur kami, duduk sesosok makhluk, membelakangi kami. Ia tampak seperti manusia yang telanjang. Posisi tubuhnya sangat tidak normal dan begitu mengganggu, seperti habis ditabrak oleh mobil atau sesuatu. Untuk suatu alasan, aku tidak langsung menjadi ketakutan ketika melihatnya, namun justru merasa kasihan. Aku bahkan merasa bahwa kami perlu menolongnya.
Suamiku mengintip dari antara lengan dan lututnya. Ia sedang meringkuk seperti janin, sesekali melirik ke arahku sebelum kemudian menatap makhluk itu kembali. Dengan gerakan yang nyaris tidak nyata, makhluk itu merayap ke sisi tempat tidur dan merangkak ke atas tubuh suamiku. Ia bahkan hanya berada beberapa centi dari wajah suamiku. Makhluk itu terdiam selama kurang lebih 30 detik (atau mungkin 5 detik karena waktu tampak berjalan sangat lama saat itu) sambil terus menatap wajah suamiku. Makhluk itu kemudian menempatkan tangannya di lutut suamiku lalu serta merta berlari ke arah lorong, menuju kamar tidur anak-anak.
Aku menjerit dan lari secepat mungkin untuk menekan tombol lampu. Aku berusaha menghentikannya sebelum ia melukai anak-anakku.
Ketika aku sampai di lorong, aku melihatnya meringkuk dan membungkuk sekitar 6 meter dari tempatku berdiri. Saat itu gelap dan hanya ada cahaya dari kamar tidurku, namun aku bisa melihat wajahnya berlumuran darah ketika ia menoleh ke arahku. Aku segera menekan tombol lampu di lorong dan melihat putriku, Clara.
Makhluk itu berlari dengan keempat kakinya menuruni tangga sementara suamiku dan aku segera bergegas menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan sempat membisikkan satu kata sebelum akhirnya pingsan.
“Ia adalah ... The Rake ...”
Suamiku segera melarikannya ke rumah sakit. Dan itulah saat terakhirku melihat mereka berdua. Mobil suamiku terjun ke dalam danau, tidak tahu karena kecelakaan ataukah suamiku dengan sengaja melakukannya. Yang menyebabkan mereka tidak selamat.
Tinggal di kota kecil membuat berita tentang tragedi yang menimpa kami menyebar dengan sangat cepat. Polisi sangatlah membantu pada awalnya dan wartawan juga sangat tertarik akan berita ini. Namun, cerita-cerita tentang kami tidak pernah dimuat di surat kabar dan wawancara kami dengan reporter lokal juga tidam pernah ditayangkan.
Selama beberapa bulan, aku dan anakku Justin tinggal di rumah orang tuaku. Setelah kami memutuskan untuk pulang, aku mulai mencari jawaban atas semua ini sendirian. Aku akhirnya menemukan seorang pria di kota tetangga yang juga pernah mengalami hal yang sama. Kami bertemu dan ia mulai menceritakan pengalaman mengerikan yang ia alami. Ia tahu beberapa orang di New York juga melihat makhluk itu dan menyebutnya sebagai “The Rake”.
Aku memerlukan dua tahun untuk mengumpulkan bukti keberadaan makhluk itu. Berita dari internet sama sekali tidak membantu, namun aku berhasil mengumpulkan catatan-catatan lama mengenai makhluk itu. Tidak ada satupun yang menjelaskan detail mengenai asal-usul makhluk ini. Mungkin saja makhluk ini berumur lebih tua ketimbang catatan-catatan ini.
Akan tetapi, aku belajar satu hal mengenai catatan-catatan ini. Seringkali, kunjungan makhluk itu bukanlah yang satu-satunya. Ia akan melakukan serangkaian kunjungan, tidak hanya sekali, kepada orang-orang yang ditargetkannya. Dan anehnya, mereka menyebutkan nama-nama yang kelak akan dikunjungi oleh makhluk ini. Nama putriku salah satu di antaranya dan ini membuatku bertanya-tanya, apakah kunjungan The Rake malam itu bukanlah yang pertama?
Dan bukan yang terakhir?
Aku menyalakan perekam digital di samping ranjangku dan membiarkannya merekam sepanjang malam, setiap malam, selama dua minggu. Pada akhir minggu kedua, aku sudah bisa membedakan suara yang kutimbulkan ketika aku berguling di atas tempat tidur, derit ranjang ketika aku bergerak di atas, detik jam, dan suara-suara lain dari luar rumah, seperti anjing menggonggong, derikan belalang, burung, ataupun kucing.
Akan tetapi pada hari pertama pada minggu ketiga, suara lain mulai terekam. Terdengar suara lengkingan. Aku tahu pasti, itu adalah The Rake. Aku tak pernah bisa mendengarnya terlalu lama untuk mengerti apa yang coba dikatakannya. Aku juga tidak pernah membiarkan siapapun mendengarkannya selain aku. Yang aku tahu, aku pernah mendengar suara itu, ketika makhluk itu berbicara pada suamiku pada malam kejadian itu. Anehnya, sebelumnya aku tidak pernah merasa pernah mendengar suara apapun malam itu. Namun untuk alasan yang tidak aku ketahui, suara dalam rekaman itu mengingatkanku pada kejadian malam itu.
Aku tak pernah melihat makhluk itu semenjak ia menghancurkan hidupku. Aku menitipkan Justin kepada orang tuaku, karena khawatir ia akan terluka apabila terlibat dalam penyelidikanku.
Aku memang tak pernah melihat makhluk itu, namun aku tahu, ia selalu ada di dalam kamarku selama aku tidur. Aku tahu ia mengawasiku dan mencoba berbicara padaku.
Dan yang benar-benar aku cemaskan bukanlah suatu saat membuka mataku dan melihat makhluk tu menatapku. Namun karena ia mulai menyebut nama putraku, Justin.
Berikut beberapa foto mahluk ini:
Beberapa tanggal foto penampakan makhluk ini tidak diketahui.
● Pertama, benar-benar maaf jika dalam penulisan kalimat bahasa kurang lancar.
● Dan, Saya yakin Anda adalah orang yang murah hati, jadi jangan lupa untuk mengikuti blog sederhana ini.
● Jadi, silakan sukai artikel untuk dukungan.
● Selalu sehat semua dan tetap semangat.
No comments:
Post a Comment